Tuesday, January 31, 2012

Tuesday, Jan. 31, 2012 - Eli Polonsky

12:03. The Serpent Power - Endless Tunnel
12:18. Cream - Toad - REQ - LIVE
12:35. Nazz - Forget All About It - REQ
12:38. The Factory - Try A Little Sunshine
12:41. The Who - I Don't Even Know Myself - REQ
12:48. Fifty-Foot Hose - Fantasy - REQ
01:00. The Band - Chest Fever
01:07. Steely Dan - Your Gold Teeth
01:11. Merl Saunders/Jerry Garcia - Keepers - REQ - LIVE
01:21. Janis Joplin - Try

A set of music featuring Al Kooper, celebrating his 68th birthday (one day early) at the Regattabar in Cambridge on Saturday 2/4.
01:26. Bob Dylan - Like A Rolling Stone
01:33. Al Kooper & Mike Bloomfield - Season Of The Witch - LIVE
01:41. The Blues Project - Flute Thing
01:48. Blood, Sweat & Tears - I Can't Quit Her - REQ
01:51. Super Session (Al Kooper, Stephen Stills) - You Don't Love Me
01:56. Blood, Sweat & Tears - House In The Country

Thanks for listening!
Eli Polonsky

Students may develop worrisome eating behaviors

By Cleburne Times-Review, Texas

As schools raise awareness about childhood obesity, there has been a steady climb in concerns about eating disorders among children and preteens.

According to a recent report from the C.S. Mott Children's Hospital National Poll on Children's Health, some parents have concerns about school-based obesity prevention measures and the effects such programs could have

Solitaire dan Sendiri

Wisma Ukai 2, Minas, Riau,
tempat tinggal saat baru nikah
Dua minggu setelah menikah, saya langsung ikut suami ke tempatnya bekerja (waktu itu di PT. Caltex Pacific Indonesia – sekarang namanya PT. Chevron Texaco, di kota Minas – Riau). Saya excited menyambut kehidupan baru di tempat baru. Inilah untuk pertama kalinya saya hidup jauh dari orangtua. Paling lama saya berpisah dari orangtua saat KKN (Kuliah Kerja Nyata), selama dua bulan. Satu bulan sih sebenarnya karena saya sempat satu kali pulang waktu sudah sebulan di lokasi.

Sebelumnya saya mempersiapkan diri dengan membaca buku-buku pernikahan dan membeli buku-buku masak. Segala macam  jenis masakan berusaha saya beli bukunya, mulai dari masakan ayam, ikan, tahu-tempe,  sayur-sayuran dan kue-kue. Mengapa saya begitu serius memperlengkapi diri dengan buku-buku masak? Karena saat gadis saya tak terbiasa memasak. Saya hanya tahu masak nasi, air, nasi goreng, dan beberapa jenis kue (basah dan kering). Selain itu: no experience at all – tidak ada pengalaman sama sekali.

Kompleks Apel, Minas.
Kami tinggal di sini sebelum pindah ke Rumbai
Tetapi sejak akhir masa kuliah saya serius belajar masak, di antaranya dengan nonton berbagai acara masak di stasiun TV. Waktu itu, semua stasiun TV saya pantengin he he he. Maka, hari-hari saya sejak menginjakkan kaki di Riau diwarnai dengan praktek masak (sekelumit kisahnya pernah saya tulis, jika berminat anda bisa membacanya di sini). Segala jenis masakan saya sikat. Hasilnya .... ? Cukup mengagumkan. Beberapa bulan nikah, ada perubahan yang signifikan pada diri suami saya. Ada pertambahan yang menakjubkan pada dimensi badannya. Ia menjadi lebih lebar dan lebih tebal (sayang, tidak menjadi lebih tinggi J).

Masa-masa awal nikah benar-benar berasa sendirinya. Di kampung orang, di tengah masyarakat multi etnis. Sehari-harinya hanya berhadapan dengan dinding-dinding kamar yang membisu. Area perumahan pegawai dan area perkantoran di kota ini terletak di tengah hutan. Suami saya pergi pagi, pulang sore. Setelah itu ia sibuk dengan komputer, televisi, dan buku-bukunya – persis sama dengan kegiatan yang dijalaninya sebelum nikah. Saat itu ada konflik (kisahnya bisa dibaca di tulisan: Ketika Venus dan Mars Menikah | Welcome Trouble) antara saya dengan dirinya, butuh waktu beberapa lama untuk menyelesaikannya ketika itu.

Untungnya saya punya segelintir teman yang sevisi. Kami membentuk pengajian kecil-kecilan. Dari kami untuk kami. Setiap pekan kami bergiliran membawakan materi. Oya, sesekali saya bertemu dengan satwa yang belum pernah saya jumpai sebelumnya. Seperti: biawak, kawanan kera, ular, kalajengking, burung enggang, dan babi hutan.

Instalasi pengolahan air terproduksi & stasiun
pengumpul minyak mentah, ladang minyak Kotabatak.
Rumbai SBU, Riau.
Sumber: Warta Caltex No. 51/1998
Masalah kesuburan (masalah ketidaksuburan, lebih tepatnya) saya dan suami membuat waktu bulan madu kami cukup panjang. Setelah menyetop sama sekali terapi kesuburan secara medis untuk kemudian fokus pada sebuah metode pengobatan alternatif yang sudah saya jalani sejak sebelum nikah, alhamdulillah saya hamil saat usia pernikahan setahun lebih.

Saya benar-benar mempersiapkan ini dengan banyak membaca buku, majalah, tabloid, dan browsing di internet mengenai kehamilan, persalinan, dan mengasuh serta mendidik anak. Kami juga suka mengamati sekitar kami, kepada para pasangan muda yang baru memiliki anak. Tak pernah sekali pun saya bertanya mengenai hal-hal tersebut kepada ibu ataupun ibu mertua karena kekeraskepalaan saya. Bukan karena menilai beliau berdua tidak bagus dalam mengasuh saya dan suami. Bukan. Tetapi karena saya bersama suami lebih suka mencari tahu sendiri. Hasil dari mencari tahu itu, kami akhirnya secara perlahan punya pakem sendiri mengenai pengasuhan dan pendidikan anak.

Di samping itu, para orangtua seringkali masih terikat dengan mitos dan takhayul. Misalnya saja ibu saya pernah mengatakan, “Orang yang hamil muda tidak boleh berhubungan suami istri selama tiga bulan.” Kalau tak punya bekal ilmu, mungkin saja saya mengikuti apa kata ibu saya.

Kera di halaman belakang rumah di Rumbai, Riau
Namun sekali lagi – karena kekeraskepalaan saya, walau di mulut saya mah iyah iyah sajah, pada kenyataannya saya mengingkarinya. Lha Allah sendiri tak melarangnya, masak saya mau menjalani apa yang dikatakan ibu saya? Bisa-bisa saya durhaka pada suami karena menzaliminya sekaligus menzalimi diri sendiri. Iya kan? Lalu mengapa saya iyah-iyah saja? Karena ibu saya tak suka dibantah. Sudah sering saya dicap ‘tukang membantah’ karena kekeraskepalaan saya. Sesekali saya perlu mengiyakannya saja walau hanya di mulut.

Masa hamil muda bukanlah masa yang nyaman. Mual setiap hari saya rasakan, begitu juga dengan beragam rasa tidak enak di sekujur tubuh. Namun saya harus memaksa diri untuk tetap bisa sehat. Kalau sampai saya sakit, siapa yang hendak mengurus saya sementara suami saya harus ngantor?

Ipar saya berdiri di depan rumah kami
di Rumbai (G-322), kami tinggal di
sini sewaktu saya hamil Affiq hingga
Affiq berusia 6 bulan.
Meski tak enak makan, tak ada nafsu makan, saya harus memaksa diri untuk makan (saya heran kalau ada orang yang sampai jatuh terkapar sakit karena alasan ‘tidak ada nafsu makan’, padahal masalah nafsu makan kan murni kita sendiri yang mengontrolnya. Kalau betul-betul ingin sehat, mestinya perasaan ‘tak ada nafsu makan’ bisa dilawan sekuat tenaga). Meski tak enak badan untuk melakukan pekerjaan rumah, saya harus bisa melakukannya. Untungnya untuk makan siang dan malam kami bisa rantangan. Tetapi untuk sarapan saya harus mengusahakannya sendiri.

Saat saya hamil besar, ibu saya mulai khawatir karena kami tinggal berdua saja. Tak ada yang menemani, juga tak ada asisten rumahtangga.

“Bagaimana nanti kalau Kamu melahirkan?” tanya ibu melalui telepon (dari Makassar).

“Ya, tidak apa-apa. Nanti cari orang yang bisa bantu,” kata saya.

“Punya bayi itu tidak gampang. Harus ada yang bisa bantu memandikan. Mama dulu dibantu suster dari rumah sakit. Coba tanya di sana. Mungkin susternya bisa bantu memandikan bayi,” kata ibu lagi.

Saya hanya menjawab, “Iya.”

Tapi sejujurnya, saya sama sekali tak ingin menyewa tenaga suster. Saya ingin merasakan sendiri mengurus bayi. Memandikannya, menyusuinya, dan melalui hari-hari saya bersamanya. Ia harus bersama saya seorang, tidak boleh ada suster (ataupun tenaga pengasuh bayi) di antara kami. Di sini saya belajar, di rumah sakit milik perusahaan mengenai cara memandikan bayi melalui program senam hamil.

Salah satu kenang-kenangan dari Rumbai:
kartu perpustakaan :)
Bagi saya, jika sepasang suami istri dikaruniai momongan oleh Allah. Mereka pasti bisa mengasuh dan mendidik momongan mereka tanpa bantuan siapapun. Saya pun sudah bertanya pada seorang kawan yang pernah menjalaninya. Tidak ada masalah, semua baik-baik saja asalkan sepasang suami istri itu bahu-membahu menjalani hari-hari mereka.

Tuh, kerasa kepala kan saya?

Masa sembilan bulan, mendekati sepuluh bulan berlalu. Anak pertama saya – Affiq, lahir dengan selamat setelah menjalani proses induksi pada suatu malam, lepas isya di bulan Juli 2001. Saat ia baru lahir itulah kali pertama saya menggendong bayi baru lahir. Selama ini saya tak pernah berani mencoba menggendong bayi baru lahir. Biasanya saya hanya berani menggendong bayi yang sudah bisa duduk. Ini pengalaman menegangkan bagi saya.

Kenang-kenangan lain: majalah-majalah Warta Caltex
Di rumah sakit, tak boleh ada yang menemani. Aturan rumah sakit perusahaan menyatakan itu. Itu makanya ada perawat yang siap sedia dipanggil kalau-kalau ada yang dibutuhkan pasien. Saya sempat hampir pingsan di kamar mandi saat suami, ibu, ibu mertua, dan adik ipar sudah pulang ke rumah (oya, mereka datang dari Sulawesi menjelang persalinan), untungnya para perawatnya sigap. Mereka segara datang begitu mendengar teriakan saya, segera menaikkan saya ke atas pembaringan, dan membersihkan darah yang berceceran.

Keesokan harinya bidan yang bertugas membantu saya memandikan Affiq. Dua hari di rumah sakit, saya boleh pulang ke rumah. Sejak saat itu saya sendiri yang memandikan Affiq. Kedua ibu tak membantu saya dalam hal ini. Mereka cukup bersenang-senang dengan Affiq saja, menimang-nimang cucu pertama mereka sambil bercanda. Urusan memandikan, membersihkan dari segala kotoran di badannya, dan menyusui merupakan bagian saya, dengan dibantu oleh suami. Urusan mencuci pakaian sudah ada yang menangani: asisten rumahtangga yang mulai bertugas sewaktu Affiq kami bawa pulang dari rumah sakit.

Lama setelah itu baru saya ketahui bahwa tak banyak ibu yang baru melahirkan anak pertama memandikan sendiri bayinya. Beruntung saya punya pengalaman itu. Memandikan bayi baru lahir memang tak mudah. Apalagi bagi saya, menggendong bayi baru lahir saja tak berani saya melakukannya. Sampai sekarang pun saya hanya berani (memberanikan diri tepatnya) menggendong bayi-bayi mungil yang hadir melalui rahim saya.

Ini secuil hal mengenai kemandirian kekeraskepalaan setelah nikah yang bisa saya ceritakan. Masih mau cerita tapi sepertinya sudah terlalu panjang J. Mungkin di lain cerita, di lain waktu. Pesan saya, kemandirian mengasuh apalagi mendidik anak mutlak perlu, jangan terlalu bergantung kepada orangtua. Nikmatnya luar biasa banyaknya. Kalau menjalaninya, pasti akan merasakannya.

Makassar, 19 Februari 2012

Tulisan ini diikutkan pada perhelatan GIVEAWAY :  PRIBADI MANDIRI yang diselenggarakan oleh Imelda Coutrier dan Nicamperenique

Silakan dibaca juga tulisan-tulisan lainnya:


Moses cartoon

Daily religion cartoon here:
Fixed!  Thanks!

JOCELYN BROWN 1984 Smebody Else's Guy 2012 Expanded 2 CD


Back To Life (2011) 3 CD

Back To Life (2011)

Back To Life (2011)





Back To Life (2011)


Disc 1
01.Soul II Soul ft.Caron Wheeler - Back To Life (However Do You Want Me)
02.Young Disciples - Apparently Nothin'
03.Arrested Development - People Everyday
04.Neneh Cherry - Buffalo Stance
05.En Vogue - My Lovin' (You're Never Gonna Get It)
06.Des'ree - You Gotta Be
07.Jamiroquai - Blow Your Mind
08.The Brand New Heavies - Midnight At The Oasis
09.Incognito ft. Jocelyn Brown - Always There
10.M People - Moving On Up
11.CeCe Peniston - Finally
12.Heavy D & The Boys ft. Aaron Hall - Now That We Found Love
13.Mantronix ft. Wondress - Got To Have Your Love
14.Blue Boy - Remember Me
15.Beats International - Dub Be Good To Me
16.Bomb The Bass - Winter In July
17.The Chimes - I Still Haven't Found What I'm Looking For
18.Gabrielle - Dreams

Back To Life (2011)


Disc 2
01.PM Dawn - Set Adrift On Memory Bliss
02.Salt ""n"" Pepa ft. En Vogue - Whatta Man
03.Dawn Penn - You Don't Love Me (No No No)
04.Charles & Eddie - Would I Lie To You
05.Ultra Nate - Free
06.DNA ft. Suzanne Vega - Tom's Diner
07.Crystal Waters - Gypsy Woman (She's Homeless)
08.Blue Pearl - Naked In The Rain
09.Nomad - Devotion(I Wanna Give You)
10.The Soup Dragons - I'm Free
11.Stereo MC's - Connected
12.Dream Warriors - Wash Your Face In My Sink
13.Ronny Jordan - So What!
14.Sub-Sub - Ain't No Love (Ain't No Use)
15.Tina Moore - Never Gonna Let You Go
16.Alison Limerick - Where Love Lives
17.Eternal ft. Bebe Winans - I Wanna Be The Only One
18.Shanice - I Love Your Smile
19.Mark Morrison - Return Of The Mack

Back To Life (2011)


Disc 3
01.TLC - Waterfalls
02.Shola Ama - You Might Need Somebody
03.Shabba Ranks ft. Chevelle Franklin - Mr. Loverman
04.Warren G ft. Nate Dogg - Regulate
05.Blackstreet ft. Dr Dre - No Diggity
06.Brownstone - If You Love Me
07.Sounds Of Blackness - I'm Going All The Way
08.The Family Stand - Ghetto Heaven
09.Fresh Four - Wishing On A Star
10.Joyce Sims - Come Into My Life
11.Dina Carroll - It's Too Late
12.D'Angelo - Brown Sugar
13.Erykah Badu - On & On
14.Nuyorican Soul - I Am The Black Gold Of The Sun
15.Urban Species - Spiritual Love
16.Alyson Williams - I Need Your Lovin'
17.Another Level - Freak Me
18.Toni Braxton - Breathe Again
19.Omar - There's Nothing Like This

Dagens favo

En fridag.
Tar det mellow och sticker på lunch med Lasse-målare..

Guru Feat. Donald Byrd- Loungin´http://youtu.be/j_tBymadvVI

Soap actor commits suicide after pup's 'forced' euthanasia

Note from Jennifer: I'm behind on posting this story. It happened last week, but I just found out about it yesterday. It's so very sad. R.I.P. Nick and Rocco


By the New York Post

A down-on-his-luck soap-opera actor took his own life this week after he was forced to put his beloved dog to sleep under pressure from his Upper West Side condo and became wracked by grief, pals said.

Nick Santino

Ketamine: Quick Fix for Severe Depression?

By ABC News

Ketamine, a prescription drug that has been used as an anesthetic for decades and gained popularity on the street as “Special K,” is being tested in Houston as a quick fix to severe depression.

Researchers at the Neuro Psychiatric Center next to Ben Taub General Hospital are testing one infusion of ketamine for its short-term effects in treating depression.

If the study’s results

Monday, January 30, 2012

Soul Brother Records

Freddie Jackson - Twice As Nice: 2 CD

Listen Here - En Écoute ici

George Porter,Jr.(Of The Meters) - Runnin' Partner (1990)



Tony Orlando & Dawn - (1998) Definitive Collection CD






Cissy Houston - (1978) Think It Over CD EXPANDED



SALSOUL Compilations , 4 Box de 2 CD
versions 12 inch , la Collection Comprend
les Versions remastérise , extra longue des 3 premier
maxi de SURFACE
Falling In Love , When Your X Wants You Back & Stop holding Back.

Salsoul 12" Disco Classics Volume 1 / 2 CD


Salsoul 12" Disco Classics Volume 2 / 2 CD


Salsoul 12" Disco Classics Volume 3 / 2 CD


Salsoul 12" Disco Classics Volume 4 / 2 CD


Deidre Stephens - Even Me Lord 1988

Contient une petite Pépite , Even Me Lord ,et le tout bon No one else but Jesus .

L.T.D. - Classics Volume 27 1987 CD







Kekacauan di Suatu Siang

Kekacauan di suatu siang
Inilah kekacauan yang terjadi pada suatu siang.
Orang-orang mungkin mengira pelakunya adalah dua anak yang paling kecil.

Tetapi tahukah anda bahwa pelakunya bukan mereka?
Pelaku sesungguhnya adalah si sulung yang sudah berusia 10 tahun!
Alhasil ia harus membereskan kekacauan itu dan ternyata membutuhkan waktu lebih dari 30 menit!
Mama tak berhenti geleng-geleng kepala melihat anak sulungnya masih main hambur-hambur bunga kertas.

Makassar, 31 Januari 2012
Tuh kan sakit kepala si mama ....

Tak Sengaja, Katanya

Tas ransel yang talinya lepas
Athifah memperlihatkan tas ransel kuningnya kepada mama.
"Mama, tolong pasangkan talinya," katanya.
Mama memperhatikan tas itu. Keempat tali yang berfungsi untuk disandangkan di bahu yang seharusnya tersambung kini terpisah-pisah.
"Maafkan Mama, Saya tidak sengaja."
Mama tertawa, "Ini bukannya tidak sengaja, Nak. Kalau yang seperti ini namanya sengaja."
Athifah bertanya, "Sengaja? Apa itu sengaja, Mama?"
Sambil menatap mata gadis mungil ini, mama terdiam beberapa menit.
Mama berpikir keras hendak menjawab apa. Bingung juga.
Akhirnya mama memutuskan untuk menjawab, "Kalau tidak sengaja itu misalnya Athifah tidak melihat mainan Athifah di lantai, terus Athifah menginjaknya. Nah, itu berarti tak sengaja menginjak karena Athifah tak melihatnya. Kalau yang ini Athifah sengaja karena Athifah kan melihatnya?"

Athifah mengamini, "Oooh, jadi Saya sengaja?"
Mama mengiyakan.
Makassar, 31 Januari 2012
Sebenarnya topik 'sengaja' dan 'tak sengaja' ini sudah berulang yang kesekian kali tetapi ... apa boleh buat, harus dijelaskan lagi hehehe.

Post Office cartoon

Dagens favo

Idag hade jag gärna varit ledig istället men...
Main Source- Looking At The Front Door http://youtu.be/z3aRrokORjY

och så som brukligt..

The Pazant Brothers & The Beaufort Express- Chick A Boom http://youtu.be/EcR5ungcT9s

Sunday, January 29, 2012

Post secret favorites of the week









Tweet
!function(d,s,id){var js,fjs=d.getElementsByTagName(s)[0];if(!d.getElementById(id)){js=d.createElement(s);js.id=id;js.src="//platform.twitter.com/widgets.js";fjs.parentNode.insertBefore(js,fjs);}}(document,"script","twitter-wjs");

Gara-Gara Saling Berharap

Waktu baru-baru nikah – waktu itu masih tinggal di Minas (Riau), saya dan suami berkesempatan menghadiri pernikahan teman kantor suami saya di Bandung. Secara tidak resmi, kantor mengutus suami saya. Kami menyambut dengan gembira, ini sekalian liburan pertama bagi kami. Beberapa teman kantornya khusus datang dari Minas, bersama-sama dengan kami menumpang pesawat kantor ke Jakarta. Dari Jakarta kami naik mobil ke Bandung.

Ribet sekali bagi saya ketika itu. Ini kali pertama kami bepergian berdua dan saya harus menyiapkan segala apa yang mau dibawa, untuk dua orang. Berhubung saya orangnya melankolis – dalam hal memperhatikan detil barang yang akan dibawa, maka bertambah ribetlah urusan ngepak barang ini.

Saya bila bepergian juga menyiapkan tetek-bengek kecil yang mungkin bagi sebagian orang tidak penting, seperti cotton buds, gunting kuku, buku catatan, pulpen, sendok, pembalut (kalau-kalau haid di perjalanan), kertas buat pembungkus pembalut bekas pakai (jangan heran ya, pembalutnya kan dibersihkan dulu, dibungkus, lalu dibuang), karet gelang, obeng ... eh yang ini tidak ding he he he, dan lain-lain sebagainya.


Maka jadilah kami berempat berangkat pada hari itu menuju Jakarta then Bandung.

Sumber: www.toonpool.com
Sampai di Jakarta, kami mampir dulu di mal. Rencananya saya dan suami mau beli komputer. Tiba-tiba eng ing eng ....

Suami   :  Eh, ATM mana yah?
Saya     : Hah .. coba periksa baik-baik!
Suami   : Tidak ada

Lalu kami pun menelusuri di mana gerangan kartu ATM berada.
Tak ada. Memang tak ada saudara-saudara.

Suami   : Buku bank bawa, tidak?
Saya     : Tidak. Bukannya Kakak yang seharusnya bawa?
Suami   : Tidak, Saya kira Kamu yang bawa.

Astaga, kami benar-benar tak bawa kartu ATM dan buku bank! Padahal mau beli komputer. Untung ada uang dibawa di tangan eh ... di kantong dan dompet. Kalau tidak ... apa kata dunia?

Saya pikir secara otomatis, urusan kartu ATM atau bukunya akan diurus oleh suami saya. Sementara suami saya berpikir saya yang mengurusnya, wong sekarang saya sudah jadi istrinya. Kartu ATM itu ketinggalan di meja. Entah bagaimana ceritanya, ia yang biasanya menghuni dompet suami saya keluar dari persemayamannya.

Sudahlah, urusan saling menyalahkan tidak perlu lagi di sini. Untung ada kawan yang bisa dipinjami dulu, balik ke Minas baru uangnya diganti. Beruntung kami masih membawa uang kontan dan teman. Jadi masih bisa nginap di penginapan murah-meriah di Bandung, dan di Jakarta masih bisa nginap di rumah teman, eh ... masih bisa pinjam sama teman juga. Coba kalau tak ada teman yang datang bersama kami. Bisa-bisa hari itu juga harus balik ke Minas.

Pesan saya kepada anda yang baru menikah dan hendak bepergian, berdasarkan kisah ini: jangan percaya istri/suami anda 100% dalam hal persiapan. Anda harus menyelidiki pasangan anda seberapa persiapan yang sudah ia siapkan. Lho? Maksudnya, komunikasikan baik-baik mengenai persiapan ini karena anda masih dalam tahap gamang – dari yang tadinya single menjadi double. Sepertinya urusannya sepele tetapi efeknya tidak sepele lho ...

Makassar, 30 Januari 2012

Tulisan ini diikutkan dalam Moleskine Giveaway, di blognya si Tukang Nyampah.



Dibaca juga yah:


99'er Meme: Part 1



Sunday Stealing: The 99'er Meme: Part 1

1) Put your iTunes on shuffle. Give me the first 6 songs that pop up.
Man, I don't have iTunes.....
2) If you could meet anyone on this earth, who would it be?
Ryan Reynolds. My fiance probably hopes I'll never meet him because if I do, there's no stopping me from pouncing on those perfect abs

3) Grab the book nearest to you, turn to page 23, give me

Billy Preston - 1972 - Music Is My Life CD 2008 Expanded

January 26, 2012 Playlist for Lost & Found Pt. 2 (normally known as Troubadour) w/ Host Bob Dubrow

Background Sounds: Lynn Blessing - Sunset Painter (1969)

Set 01:
1. Iron Butterfly - "In-A-Gadda-Da-Vida" (4/27/1968 from Fillmore East 1968 2011)
2. Fever Tree - "Hey Gyp" (Live 1969 2011)
3. Long John Baldry - "Love in Vain" (1971 bonus track from Boogie Woogie: The Warner Bros. Recordings 2005)
4. Rolling Stones - "Through the Lonely Nights" (1974 from Rarities 2005)

Set 02:
1. Thunderclap Newman - "Accidents" (1970 single version bonus track from 2009 CD re-release of Hollywood Dream 1969)
2. Bob Morrison - "I'm the Place" (1966 from V/A: Psychedelic States: Mississippi in the 60s compilation 2009)
3. The Hollies - "Charlie and Fred" (Butterfly 1967)
4. Pete Townshend - "Mary" (1971 from Scooped compilation 2002)
5. The Kinks - "David Watts (Alernative Take)" (1967 bonus track from 2011 Deluxe Edition CD re-release of Something Else 1967)
6. Deep Purple - "Wring That Neck" (Feb 1969 BBC Top Gear show from The BBC Sessions 1968-1970 compilation 2011)
7. Mathilda Plum Doucette Zappa - "Wowie Zowie" (2011 from V/A: The Frank Zappa Aaafnraaaaam Birthday Bundle compilation download)

Set 03:
1. Allman Brothers Band - "Blue Sky" (live from S.U.N.Y at Stonybrook 9/19/71 2011)
2. The Ozark Mountain Daredevils - "Noah" (live March 1973 Cowtown Ballroom, Kansas City, MO from Archive Alive! 1997)
3. The Souther, Hillman, Furay Band - "Fallin' in Love" (The Souther, Hillman, Furay Band 1974)
4. Billy Joel - "Travelin' Prayer" (live 4/15/1972 Sigma Sound Studios, Philadelphia, PA from 2010 2-CD re-release of Piano Man 1973)
5. Juaneco y Su Combo - "Vacilando con Ayahuesca" (early '70s from V/A: The Roots of Chicha: Psychedelic Cumbias From Peru compilation 2007)
6. Rescue Co. No. 1 - "It's Only Words" (1973 from Life's Too Short: The Singles Anthology 1971-1975 compilation 2011)
7. Jet - "Whangdepootenawah" (Jet 1975)
8. Nervous Breakdowns - I Dig Your Mind" (1966 from V/A: Pebbles Volume 1 compilation 1989)

Set 04:
1. Grateful Dead - "Looks Like Rain" (Europe '72: The Compete Recordings City Hall, Newcastle, England 4/11/72 2011)
2. Bruce Springsteen - "Family Song" (1972 from the "unofficial" Before the Fame compilation 1999)

Celaka ... Celaka

Tadi malam ada berita, anak usia 14 tahun mengemudikan mobil dan menabrak 15[i] orang di 5 lokasi berbeda di Makassar. Sampai tulisan ini dibuat saya belum tahu nasib semua korbannya, yang pasti banyak yang masuk rumah sakit dan belum ada – mudah-mudahan tidak ada, yang meninggal. Mengapa sampai 15 orang di lokasi-lokasi berbeda? Karena ia dari sebuah tempat, menabrak orang kemudian lari lalu menabrak lagi, lari lagi, menabrak lagi, lari lagi. Begitu hingga lima kali.

Saya jadi ingat cerita seorang sopir taksi mengenai anak perempuannya yang baru kelas 5 SD tetapi berbadan bongsor. Beberapa kali putrinya itu meminta izin supaya bisa mengendarai sepeda motor ayahnya tetapi tidak pernah diizinkan. Suatu siang saat ayahnya sedang tidur, ia  mengambil diam-diam kunci motor ayahnya dan mengendarai sepeda motor itu. Namun malang, sampai di kanal ia tak bisa menguasai kendaraan itu sehingga membawanya terjun bebas, masuk ke dalam kanal. Peristiwa itu mendatangkan hikmah, anak itu jera membawa sepeda motor lagi.


***

Pengemudi truk pengangkut minuman sedang
berbincang dengan pengemudi pick up
Pintu truk yang penyok
Sebuah truk pengangkut minuman yang sedang menurunkan muatannya di sebuah warung makan, parkir di pinggir jalan Rappocini. Sementara proses itu, sopir mobil membuka pintu bertepatan dengan itu sebuah mobil pick up yang sedang mengangkut sepeda motor melintas. Tak ayal lagi mobil pick up  putih itu menabrak pintu mobil hingga pintu itu sedikit penyok dan tidak bisa ditutup rapat.

Hanya kecelakaan kecil, tetapi tetap saja berdampak secara ekonomi kepada pengemudi truk itu. Tentu saja ia harus bertanggung jawab kepada pihak perusahaan tempatnya bekerja. Begitu pun pada pengemudi pick up putih yang secara gentleman bersedia turun dari kendaraannya dan beritikad baik menyelesaikan permasalahan itu.

***

Seseorang bercerita kepada saya tentang pengalamannya mengurus SIM. Waktu ujian, ia hanya mampu menjawab dengan benar 20 dari total 30 soal. Hasilnya, ia tak lulus dan harus mengulangi ujian seminggu kemudian.

Seminggu kemudian  ia kembali ke kantor polisi untuk mengikuti ujian. Alhamdulillah kali ini ia lulus. Namun ada ‘pemandangan’ aneh, beberapa orang yang tidak bisa menjawab soal dengan baik mendapatkan SIM-nya hari itu juga.

Saya bertanya, “Koq bisa tahu, mereka tidak lulus?”

Ia menjawab, “Hasil ujian dipampang di situ.”

Ooh, jadi sebenarnya langsung ketahuan siapa saja yang lulus ujian dan  siapa saja yang tidak lulus ujian sesaat setelah ujian. Yang tidak lulus ujian seharusnya tidak berhak mendapatkan SIM. Mereka harus mengikuti ujian lagi seminggu kemudian. Tapi kenyataannya orang-orang itu mendapatkan SIM mereka hari itu juga. Aneh kan? Memang aneh tapi ini hal yang sudah biasa terjadi di Indonesia. Bukan rahasia lagi, sudah jamak pula di negeri ini anak-anak di bawah umur bisa memiliki SIM entah bagaimana caranya. Berharap saja mereka-merek itu mengetahui peraturan lalu-lintas sehingga tidak membahayakan para pemakai jalan lainnya.

***

Bagi saya, ini sebuah catatan yang harus ‘digarisbawahi plus dicetak tebal’. Hal yang harus diwaspadai suatu ketika saat anak-anak meminta membawa sendiri kendaraan. Adalah tugas orangtua untuk memberi pengertian, bersikap tegas dan betul-betul mengawasi anaknya. Selain itu orangtua tentunya harus mengambil sikap sebagai warga negara yang baik, dengan tidak berusaha melanggar aturan dengan cara membiarkan anak di bawah umur mendapatkan SIM sebelum waktunya.

Juga agar semakin berhati-hati lagi berlalu-lintas karena sekecil apapun kecelakaan itu, tetaplah menghasilkan dampak yang buruk. Sesuai dengan sebuah hukum fisika: AKSI = REAKSI.

Makassar, 29 Januari 2012

Dibaca juga yang berikut yah:




[i] Berita TV semalam menyebutkan anak SMP ini menabrak 15 orang. Ia membawa mobil tanpa sepengetahuan orangtuanya.



Membutuhkan Mahakarya

Inilah mahakarya Athifah
Athifah : Ma, ini mahakaryaku.
Ia memperlihatkan kertas-kertas yang sudah digunting-guntingnya dengan menggunakan gunting seni.
Mama  : Oya? Mahakarya? Siapa yang ajar Athifah pakai kata 'mahakarya'?

Mama takjub nona mungil ini menggunakan kata yang ia sendiri jarang sekali memakainya.
Athifah : Kakak Affiq
Wah ... berguna juga si sulung ini bagi adiknya ...
Beberapa jam kemudian.
Athifah : KAKAK ... KAKAK ... KAKAAAKK
Lalu.
Athifah : KAKAAKK SINI KAKAAAKK, SAYA MEMBUTUHKANMU
Bukan main ... mama saja nyaris tidak pernah mengatakan itu kepada papa!


Makassar, 29 Januari 2012

Ck ck ck ... ia memang tak pernah berhenti membutuhkan kakaknya. Meski sering ribut, yang namanya kakak-adik saling membutuhkan. Dan Athifah sepertinya akan sering-sering membutuhkan Affiq untuk membimbingnya membuat mahakarya!